Icon twitter Icon facebook Icon youtube Icon instagram
    • Pembelian Tiket
    • Syarat dan Ketentuan Pembelian Tiket
    • Agenda
    • Guest Book
  • Home
  • About Us
  • Event
  • Gallery
  • Logo
    Buy Ticket at
    Tweets by @JE_Malang
    • Vina Panduwinata

      VINNA_PANDUWINATAVina Panduwinata yang bernama asli Vina Dewi Sastaviyana Panduwinata (lahir di Bogor, 6 Agustus 1959; umur 58 tahun) adalah salah satu diva musik pop berkebangsaan Indonesia. Lagunya yang terkenal adalah Burung Camar (1985).

      Vina dibesarkan dalam keluarga pecinta musik. Bakat menyanyi Vina menurun dari sang ibu yang berdarah Ambon – Manado, Albertine Supit. Sejak kecil Vina seringkali berpindah-pindah negara mengikuti tugas ayahnya, R Panduwinata, sebagai diplomat. Masa sekolah dasar Vina habiskan di Bogor dan New Delhi, India. SMP dia habiskan di Bogor dan Wassenaar, Belanda. Saat memasuki sekolah menengah atas, Vina pindah ke Jerman Barat. Di sana, anak kedelapan dari 10 bersaudara ini sempat belajar selama empat tahun di Sekolah Musik Yamaha. Vina pun pernah membuat rekaman single di perusahaan rekaman RCA Hamburg, Jerman, yaitu Java dan Single Bar (1978) dan Sorry Sorry dan Touch Me (1979).
      Pada tahun 1981, wanita berdarah Sunda-Manado-Ambon ini kembali ke Indonesia dan bertemu dengan musisi Mogi Darusman yang tertarik dengan karakter vokal Vina dan mengenalkannya pada berbagai perusahaan rekaman. Akhirnya Jackson Records yang tertarik membuatkan album untuk Vina. Album perdananya di bawah Jackson Records bertajuk Citra Biru (1981). Album yang memuat lagu “Citra Biru” itu memperkenalkan nama Vina di belantika musik Tanah Air.
      Album kedua dirilis setahun kemudian bertajuk Citra Pesona (1982) melibatkan pencipta lagu seperti Dodo Zakaria, James F Sundah, plus penata musik Addie M.S. Album yang mulai melambungkan nama Vina itu berisi lagu antara lain “September Ceria”, “Dunia yang Kudamba”, “Resah”, dan “Kasmaran”. Album ketiga Citra Ceria (1984) pun berhasil merengkuh simpati dengan lagu “Di Dadaku Ada Kamu”, “Duniaku Tersenyum”, dan “Di antara Kita”. Lewat albumnya Burung Camar (1985), namanya semakin mencuat. Lagunya dengan judul yang sama dalam album tersebut menjadi icon dirinya, dengan sebutan ‘Vina si Burung Camar’.
      Di luar album, Vina berjaya di ajang festival. Tiga kali berturutan ia mendapat gelar penyanyi berpenampilan terbaik pada Festival Lagu Populer Nasional. Tahun 1983 ia menang lewat lagu “Salamku Untuknya” ciptaan Adji Soetama dan Irianti Erningpradja. Kemudian “Aku Melangkah Lagi” (Santoso Gondowidjojo, 1984), serta “Burung Camar” (Aryono Huboyo Djati dan Iwan Abdulrachman, 1985).
      Tahun 1987 Vina tetap prima lewat album Cium Pipiku yang memuat lagu populer seperti “Cium Pipiku”, “Surat Cinta”, “Biru”, dan “Logika”. Era 1990-an, Vina tetap populer lewat lagu seperti “Rasa Sayang Itu Ada” pada 1991. Tahun 1992 keluar single “Mutiara yang Hilang” yang pernah dipopulerkan Ernie Djohan pada akhir 1960-an. Vina juga berduet dengan Broery Pesulima lewat lagu “Bahasa Cinta”. Vina juga memopulerkan lagu ciptaan Loka M Prawiro, “Aku Makin Cinta”. Bahkan lagu tersebut menjadi jingle iklan sebuah merek sabun colek.
      Setelah malang melintang di dunia musik tanah air selama 25 tahun dan menelurkan belasan album, Vina menggelar Konser Tunggal bertajuk Viva Vina pada 18 Februari 2006. Dalam konser yang juga dihadiri pesohor seperti Guruh Soekarnoputra, maestro Idris Sardi, Titiek Puspa dan diva Malaysia, Sheila Majid, Vina membawakan 23 lagu selama 3 jam pergelaran. Dalam konser yang didukung oleh konduktor piawai, Addie M.S., hampir semua pencipta lagu-lagu Vina berkumpul. Di antaranya Oddie Agam, Randy Anwar, Aminoto Kosim, James F. Sundah, Deddy Dhukun, Adjie Soetama, dan Fariz RM. Setelah sukses menggelar konser tunggal, Vina kembali mengeluarkan album The Best berisi lagu-lagu hit dari 1981-2006. Dalam album ini, Vina memilih lagu berjudul “Sejujurnya”, sebagai single albumnya.
      Perjalanan panjang bermusik Vina menjadi lengkap saat Anugerah Musik Indonesia (AMI) memberi penghargaan Lifetime Achievement 2006. Vina mendapatkan penghargaan tersebut atas dedikasi dan prestasinya sepanjang hidupnya yang diperuntukan bagi musik.

    • Raisa

      raisaRaisa Andriana (lahir di Jakarta, 6 Juni 1990; umur 27 tahun) atau yang lebih dikenal dengan nama Raisa adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia. Ia mulai dikenal publik setelah membawakan lagu berjudul Serba Salah. Sebelum bernyanyi solo, Raisa merupakan salah satu vokalis band bentukan Kevin Aprilio, Andante, yang kemudian menjadi Vierra (sekarang Vierratale).
      Album eponim pertamanya Raisa dirilis pada tahun 2011 oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia yang diproduseri oleh tiga musisi; Asta Andoko (RAN), serta Ramadhan Handy dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe), juga didukung oleh Nanda Oka dan Asta Andoko yang berlaku sebagai Executive Producer untuk Solid Records. Pada November 2013, Raisa merilis album keduanya Heart to Heart.

      Bakat menyanyi Raisa muncul sejak usia dini. Di usia 3 tahun, Raisa sering tampil berpura-pura seperti penyanyi sungguhan di atas panggung. Musikalitas Raisa banyak terinspirasi dari musisi kenamaan Amerika Serikat seperti Brian McKnight, Alicia Keys, dan Joss Stone. Pada awal karier bernyanyinya, Raisa sempat digandeng komposer kenamaan David Foster untuk tampil di konsernya di Jakarta. Pada 2008, Raisa pun pernah menjadi vokalis band bentukan Kevin Aprilio, Andante,yang merupakan cikal bakal dari berdirinya band Vierra (sekarang Vierratale). Pada awal berdirinya, Andante mempunyai 5 orang personel yaitu Raisa, Widy Soediro Nichlany, Raka Cyril, Satrianda Widjanarko, dan Kevin Aprilio sendiri, tetapi karena pihak label menginginkan konsep yang berbeda, Raisa terpaksa dieliminasi dari band tersebut. Raisa banyak menyanyi reguler di kafe-kafe musik. Dari kesempatan menyanyi di kafe-kafe tersebut, Raisa mendapatkan banyak peluang dalam karier bermusik.

      Raisa mulai dikenal publik setelah merilis debut single solonya yang berjudul Serba Salah. Kepopulerannya membuat Raisa diundang sebagai salah satu bintang pengisi acara dalam event Java Jazz Festival 2011. Performa Raisa di panggung Java Jazz Festival tersebut makin melejitkan kariernya hingga Raisa mendapatkan penghargaan di Anugerah Musik Indonesia 2012 sebagai Pendatang Baru Terbaik-Terbaik. Pada 2011, album eponim debutnya berjudul Raisa diproduksi dan dirilis oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia. Produser album tersebut adalah 3 musisi muda Indonesia, yaitu Asta Andoko (RAN), serta Ramadhan Handy dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe). Nanda Oka dan Asta Andoko berlaku sebagai Executive Producer dalam album tersebut. Pada 2012, Raisa meraih penghargaan Anugerah Planet Muzik 2012 sebagai Best New Female Artiste. Pada 2016 album Eponim duet terbaru bersama Shae diproduksi dan dirilis oleh Warner Music Indonesia.

      Pada 27 November 2013, Raisa merilis album keduanya Heart to Heart, di Soehana Hall, Gedung Energy, Jakarta Selatan. Album tersebut berisikan 9 lagu; Bersinar, Hari Bahagia, Pemeran Utama, Teka-teki, Let Me be(I Do), Katakan!, LDR, Bye-bye dan Mantan Terindah. Lagu Bye-bye dan Mantan Terindah telah dirilis sebagai single pertama dan kedua, secara berurutan, dari Album Heart to Heart ini. Kepada media, Raisa memberikan pesan jelas bahwa ia “bukan penyanyi aji mumpung” karena karya musik dan kemampuan vokalnya “lebih matang dari album sebelumnya”. Selain peluncuran album tersebut, Raisa pun mengadakan Konser Showcase album Heart to Heart secara khusus untuk media/wartawan dan 300 orang YourRaisa (sebutan bagi para penggemar Raisa) yang telah terpilih sebelumnya melalui pre-order Box Set Raisa di http://raisa.flagig.com. Konser tersebut digelar dengan tata ruang yang “menyenangkan” dengan tema “gembira versi Raisa”. Pada 2014, Raisa ditunjuk sebagai juri tamu ajang pencarian bakat televisi Indonesian Idol Season 8 atau Indonesian Idol 2014. Pada awalnya Raisa hanya menjadi juri tamu babak audisi umum di kota Yogyakarta, tetapi karena formasi juri tidak lengkap pada beberapa babak siaran langsung, Raisa ditunjuk menggantikan posisi juri yang kosong pada babak-babak tersebut. Pada Februari 2015, produsen film animasi terbesar di dunia Walt Disney Pictures menggandeng Raisa untuk menyanyikan lagu soundtrack di film terbaru Disney, Cinderella, yang berjudul A Dream is a Wish Your Heart Makes versi Bahasa Indonesia dengan judul “Mimpi adalah Harapan Hati”. Film tersebut turut dibintangi Cate Blanchett.

      Sumber : wikipedia

    • Layout Seat

      4_171005115104Beli Tiket yang Sesuai Kocek dan Kenyamananmu
      Pilihan tiketmu bakal sangat mempengaruhi pengalaman konsermu. Jangan dikira ini cuma masalah duit doang lho! Menjatuhkan pilihan kelas VIP 1, VIP 2, Gold, atau Silver itu gak selamanya karena masalah duit. Kamu harus menentukan dulu: pengalaman konser idealmu itu yang gimana sih?
      Apakah kamu lebih senang duduk nyaman dan dapat pemandangan penuh dari panggung? Ya sudah, beli tiket yang akan memberikanmu tempat duduk dan akses nyaman seperti VIP 1 atau bisa juga VIP 2.
      Kalau kamu memang lebih suka jingkrak-jingkrak bareng penonton lain, pilih saja tiket Gold atau Silver. Tapi ingat: karena harus berdiri terus selama konser, kelas ini lebih sesuai buat kamu yang nonton konser rame-rame, bukan sendirian. Ini juga berlaku buat kamu dengan kocek terbatas dan gak punya pilihan selain tiket yang termurah.Terlihat ‘kan, bagaimana tiap kelas menawarkan pengalaman yang berbeda satu sama lain?

      Dan yang paling penting apakah kalian sudah pegang tiketnya? bagi kalian yang belum punya tiket nya segera pastikan untuk kalian pegang tiket nya sekarang juga dengan harga presale dengan kuota yang terbatas :
      Pre sale ticket
      Silver : Rp. 350.000
      Gold : Rp. 650.000
      VIP 2 : Rp. 1.250.000 (Number Seat)
      VIP 1 : Rp. 1.500.000 (Number Seat + Meet & Great)

      Ticket : www.tanpangantri.com

      4_171005115104

    © 2015 J Entertainment All Right Reserved

    © 2015 J Entertainment All Right Reserved